"Kopi Malabar" di Temu Lapang Kopi 2011 ( Jember - Bondowoso, Jawa Timur. 15 – 16 Juni 2011 ) |
Coffee? Quality? Let's Malabar Coffee prove it! Specialty Arabica Coffee and Kopi Luwak Malabar. Special selection coffee from The Malabar Mountain in West Java - Indonesia. Contact me, Gea +6281910377792 / +6281221646914 |
Temu Lapang Kopi 2011 diselenggarakan Puslitkoka ( Indonesian Research Coffee and Cacao Institute), pada hari kedua diadakan Dengar Pendapat setelah semua Peserta dibawa field trip ke semua unit yang ada di Kebun Percobaan Andungsari, Kecamatan Pakem, Kabupaten, Bondowoso, Jawa Timur.
Pada kegiatan tersebut Supriatna Dinuri, Ketua “ Kelompok Petani kopi Rahayu Tani “ yang berlokasi di Kaki Gunung Malabar - Pangalengan - Jawa Barat berjarak 45 km selatan kota Bandung . menceritakan kiatnya dalam membudidayakan luwak , bahwa “ kopi luwak berkualitas tinggi hanya bisa dihasilkan dari luwak yang sehat “,untuk itu beliau sangat memperhatikan jumlah dan kualitas pakan luwak sehingga secara langsung produktivitas Luwaknya baik dan secara tidak langsung kopi luwak yang dihasilkannya pun akan berkualitas baik, selain itu dikemukakan bahwa prinsip yang harus dipegang oleh peternak luwak adalah bahwa luwak tersebut mengkonsumsi buah kopi bukan karena lapar, melainkan karena butuh tambahan nutrisi.
Pada kegiatan tersebut Supriatna Dinuri, Ketua “ Kelompok Petani kopi Rahayu Tani “ yang berlokasi di Kaki Gunung Malabar - Pangalengan - Jawa Barat berjarak 45 km selatan kota Bandung . menceritakan kiatnya dalam membudidayakan luwak , bahwa “ kopi luwak berkualitas tinggi hanya bisa dihasilkan dari luwak yang sehat “,untuk itu beliau sangat memperhatikan jumlah dan kualitas pakan luwak sehingga secara langsung produktivitas Luwaknya baik dan secara tidak langsung kopi luwak yang dihasilkannya pun akan berkualitas baik, selain itu dikemukakan bahwa prinsip yang harus dipegang oleh peternak luwak adalah bahwa luwak tersebut mengkonsumsi buah kopi bukan karena lapar, melainkan karena butuh tambahan nutrisi.
"Kalau luwak makan kopi karena lapar, maka kopi yang dihasilkan berjumlah banyak, tapi kualitasnya tidak baik. Di tempat saya, luwak itu sudah kenyang dan memakan buah kopi karena memang butuh untuk tambahan nutrisi," katanya menuturkan.
“Pagi-pagi kami berikan telur ayam kampung, kemudian dikasih madu. Luwak binatang yang menyukai kebersihan, makan dan buang hajat di tempat yang tetap. Sorenya kami beri makan buah-buahan seperti pisang, pepaya, apel Malang secara bergantian. Pemberian telur bisa disubtitusi dengan ayam,Pada dasarnya kita mempelajari kebiasaan di habitat aslinya sehingga mendekati azas berperikeluwakan ,” tuturnya lagi.
Supriatna Dinuri yang biasa disapa Pa Nuri, memelihara 187 ekor luwak yang menerapkan sistem Panca Usaha Peternakan yang mengutamakan breeding, feeding, tatalaksana pemeliharaan, dan pengendalian penyakit juga pemasaran. Sebagian besar dari Luwak yang dipeliharanya merupakan hasil kerja keras dalam membudidayakan luwak di lokasi peternakannya. Memang tidak mudah dalam membudidayakan hewan liar menjadi hewan budidaya, tetapi disinilah tantangannya.
Ia mengemukakan bahwa hal tersebut agar menjadi perhatian para penghasil kopi luwak sehingga kopi khas Indonesia tersebut tetap dikenal ke berbagai belahan dunia karena kualitasnya yang bagus.
Bahkan katanya, untuk pengobatan dan daya tahan tubuh, ia juga memberi luwak dengan makanan siput sawah, buah kolangkaling dan pisang emas. Pisang emas sangat berguna untuk menjaga agar luwak tidak terserang penyakit pembengkakan hati. "Jadi intinya, kita dalam memelihara luwak itu jangan menganut prinsip berperikemanusiaan dengan memberi makan luwak seperti manusia, tapi kita harus berperikeluwakan dengan memberi makan sesuai makanan luwak di alamnya," katanya kembali disambut tawa peserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Malabar Coffee,
please leave your comment.
for quick response, Gea +6281910377792